PERANG DUNIA KE 2

 PERANG DUNIA KE II
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Perang dunia II adalah konflik militer global, Perang Dunia II secara resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, termasuk semua kekuatan-kekuatan besar. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937, ketika Jepang menduduki Manchuria. Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas dalam konflik ini.
Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara Amerika Serikat.
Kegagalan LBB dalam mengatasi permasalahan menyebabkan dunia Barat terutama Jerman dan Italia mencurigai komunisme Rusia, tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasional-sosialis Jerman. Oleh karena saling mencurigai akhirnya Negara-negara tersebut memperkuat militer dan pesenjataannya. Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspansi. Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme dan komunisme. Adanya politik balas dendam (“Revanche Idea”), Jerman terhadap Perancis, karena Jerman merasa dihina dengan Perjanjian Versailles.
Perang dunia II merupakan perang terbesar sepanjang sejarah. Dalam keadaan “perang total” pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi, industri dan kemampuan ilmiah untuk melayani usaha perang, menghapus perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer. Lebih dari lima puluh juta orang yang mayoritas warga sipil, tewas. Hal ini yang menjadikan perang dunia II sebagai konflik terbesar yang mematikan dalam sejarah manusia.
B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan menjadi beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, supaya lebih memperjelas dan lebih memudahkan dalam penyampaian isi dari makalah ini. Beberapa masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.      Apakah yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Dunia II?
2.      Bagaimana proses terjadinya Perang dunia II?
3.      Apa dampak dari terjadinya Perang dunia II dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik?

C.    TUJUAN PENULISAN
Penulis memiliki tujuan dalam penyusunan makalah ini. Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.      Mendeskripsikan latar belakang terjadinya Perang Dunia II.
2.      Mendeskripsikan proses terjadinya Perang dunia II.
3.      Mendeskripsikan dampak dari terjadinya Perang dunia II dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik.














BAB II
LATAR BELAKANG TERJADINYA PERANG DUNIA II

Eropa secara umum ditandai oleh adanya dua macam bentuk pemerintahan, yaitu demokratis yang mendukung kebebasan dan otoriter diktator yang menindas segala bentuk kebebasan. Pendukung yang demokratis antara lain Perancis dan Inggris ( tentu AS di benua Amerika). Perancis selalu dihantui oleh ancaman Jerman, takut kalau tetangganya di Timur itu, akan melakukan perhitungan atas kekalahannya dalam PD I. Inggris juga dilanda ketidakstabilan politik, sosial, dan ekonomi. Inggris gelisah atas perkembangan Jerman yang militeris, tetapi juga ragu-ragu atas politik Perancis yang imperialistis dan curiga terhadap maksud Rusia yang komunis, namun kegelisahan Inggris tersebut tidak bisa diatasi karena tidak adanya pemimpin dari Inggris yang tangguh sehingga keadaan politiknya dipermainkan oleh Hitler (Adi Susilo, 2010: hal.107).
Sebelum pecahnya perang dunia II, Jerman, Italia, dan Jepang berhasil membuat pakta anti komintem pada November 1938, negara fasis Jerman dan Italia melakukan konferensi dengan negara-negara liberalis seperti Inggris dan Perancis di Munich Jerman, negara-negara peserta konferensi Munich kemudian menyepakati perlunya menciptakan perdamaian di Eropa dan mencegah meluasnya paham komunis di Eropa, dalam konferensi tersebut Jerman menuntut wilayah Sudeten di Cekoslovakia yang mayoritas penduduknya berbangsa Jerman, tuntuan Jerman itu disetujui Inggris dan Perancis, dengan syarat Jerman tidak akan melakukan agresi lagi dan mau mengakui integritas negara-negara lain, Jerman menyetujuinya hal ini berarti perdamaian di Eropa akan segera terwujud, pada perkembangan selanjutnya ternyata Jerman melanggar hasil kesepakatan yang dibuat dalam konferensi Munich, Jerman menyerang Cekoslovakia dan Memel di Baltik pada Maret 1939. Tindakan jerman itu membuat Inggris dan Perancis merasa tertipu, bahkan Jerman menuntut kota mengadakan perjanjian rahasia dengan Uni Soviet pada 23 Agustus 1939, perjanjian rahasia Jerman Uni Soviet pakta non agresi berisi hal-hal sebagai berikut:
a.    Jerman akan akan memperoleh Polandia barat dan Lithuania sedangkan Uni Soviet akan memperoleh Polandia timur, Latvia, Estonia, Finlandia dan Bessarabia.
b.   Jerman dan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.
Setelah tercapai kesepakatan rahasia dengan Uni Soviet, Jerman mengeluarkan ultimatum kepada Polandia untuk menyerahkan kota Danzig, Polandia menolaknya dan Jerman segera menyerang Danzig pada 1 September 1939.
Inggris dan Perancis hilang kesabaran atas tindakan Jerman tersebut, dan menyatakan perang sejak 3 september 1939, negara-negara yang dirugikan Blok Axis kemudian menyatakan dukungannya kepada Blok Sekutu, dengan demikian pecahlah Perang Dunia II diantara 2 blok yang saling bertentangan:
ü  Blok Axis yang beranggotakan Jerman, Italia, dan Jepang.
ü  Blok Sekutu yang beranggotakan Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Uni Soviet, RRC, Australia, dan lain-lain.

A.      Penyebab Tidak Langsung Perang Dunia II
  1. Munculnya Nasionalisme Berlebihan
a.       Nasionalisme yang ikut memicu Perang Dunia I semakin berkembang setelah perang selesai, bahkan nasionalisme cenderung menjadi chauvinisme, kecenderungan tersebut tampak pada kebanggaan berlebihan terhadap bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain.
b.      Nasionalisme berlebihan muncul di Italia, Jerman, dan Jepang. Di Italia berupa klaim atas wilayah yang menang menjadi bagian kekaisaran Romawi di Jerman berupa pengejaran terhadap bangsa Yahudi dalam rangka pemurnian ras Arya, di Jepang berupa klaim atas Asia sebagai kesatuan kawasan dibawah Jepang.
1)     Fasis Italia
Kepemimpinan fasis di Italia dikenalkan oleh Benito Musolini. Musolini bermaksud menjadikan Italia sebagai pewaris kejayaan Romawi. Ia sangat berambisi untuk menguasai negara-negara lain yang dulu menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi. Musolini yang digelari Il Duce (pemimpin) kemudian membuat tanda-tanda kebesaran Italia dengan mengambil simbol-simbol atau lambang-lambang dari zaman Kekaisaran Romawi. Kendati dalam Perang Dunia I termasuk salah satu negara pemenang perang tetapi hasil rampasan perang yang diterima Italia sangat sedikit. Seusai perang negara ini justru mendapat kerugian besar dengan hancurnya sistem ekonomi. Akibatnya kemiskinan, pengangguran, kejahatan, dan kerusuhan merejalela di mana-mana. Dengan jalan ultranasionalisme, Musolini percaya negaranya dapat kembali kepada kemakmuran ekonomi. Sebagian besar rakyat Italia ternyata nendukung cita-cita dan gagasan Musolini tersebut. Upaya-upaya Musolini untuk mencapai kebesaran dan kejayaan Italia adalah sebagai berikut:
a)      Memaksa raja Italia Victor Imanuel III untuk menyerahkan kekuasaan kepadanya.
b)      Menyatukan bangsa Italia yang belum merdeka sesuai dengan semangat.
c)      Memperkuat angkatan perang melalui jalinan kerja sama militer dengan pihak Jerman.
d)     Membantu jendral Franco dalam perang saudara di Spanyol untuk melicinkan jalan menguasai seluruh laut tengah sebagai man nostrum (laut kita) Italia.
e)      Menduduki Ethiopia dan Albania.
2)     Fasis Jerman
Pemimpin fasisme Jerman ialah Adolf  Hitler. Ia mendirikan partai National Sozialistische Deutsche Arbeiter Partei  (NSDAP) yang lebih dikenal dengan nama Nazi pada tahun 1921. Ia membentuk tentara pribadi yang dinamakan Schutz  Sffeln (S.S) atau pasukan penjaga. Dalam bukunya yang diberi judul Mein kampf (Perjuangan Saya), Hitler mengumandangkan keagungan bangsa Jerman sebagai ras yang unggul. Menurut Hitler, ras Arya telah diciptakan untuk memimpin dunia.
Oleh karena itu, kejayaan Jerman seperti sebelum pecah Perang Dunia I menjadi impiannya. Adolf Hitler yang disebut rakyatnya sebagai Der Fuchrer (pemimpin) tidak saja ingin mengembalikan kejayaan masa lampau, tetapi juga bermaksud memperbaiki keadaan ekonomi negara yang rusak akibat perang. Ia berusaha menyusun suatu pemerintahan  yang kuat dengan sistem terpimpin. Upaya yang ditempuh Hitler untuk mewujudkan kejayaan Jerman, yaitu sebagai berikut:
a)      Memperkuat dukungan rakyat terhadap Nazi.
b)      Mengobarkan semangat anti Yahudi dengan membunuh atau mengusirnya.
c)      Merobek perjanjian Versailles dengan tidak mau membayar kerugian perang.
d)     Membentuk polisi rahasia Gestapo untuk menindas setiap lawan politik Nazi.
e)      Membangun armada angkatan perang yang kuat.
3)     Fasis Jepang
Pada masa kepemimpinan Kaisar Hirohito, Jepang mulai tampil sebagai negara industri yang maju. Negara ini menghadapi kendala kurangnya bahan baku dan daerah pemasaran hasil industri. Untuk mengatasinya, Jepang melancarkan politik ekspansi ke negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Dalam melancarkan politik ekspansinya, Kaisar Hirohito melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a)      Memodernisasi angkatan perang dengan mengagungkan semangat Bushido (jalan ksatria) sebagai semangat berani mati demi negara dan kaisar.
b)      Mempropagandakan ajaran (dunia sebagai satu keluarga) yang berarti Jepang harus memimpin dunia.
c)      Menyingkirkan tokoh-tokoh yang antimiliterisme.
d)     Mempropangandakan Jepang sebagai cahaya, pemimpin, pelindung asia yang akan membebaskan bangsa-bangsa dari penjajahan bangsa barat.
e)      Meluaskan wilayah kekuasaan ke negara terdekat, seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
  1. Timbulnya Pemerintahan Diktator
a.       Krisis berlarut-larut setelah Perang Dunia I memunculkan anggapan bahwa pemerintahan demokratis tidak bisa dipertahankan, timbul kecenderungan untuk menempatkan pemerintahan di bawah satu penguasa. Keberhasilan pemerintah diktator memulihkan stabilitas ekonomi, membangkitkan dukungan dari rakyat sekaligus mendorong negara lain untuk menerapkan model pemerintahan yang sama.
b.      Pemerintahan diktator antara lain muncul di Italia, Jerman, Spanyol, Uni Soviet, dan Jepang.
  1. Munculnya Politik Agresi Militer
a.       Politik agresi militer muncul bersamaan di Italia, Jerman, dan Jepang sekitar tahun 1930an, politik agresi militer itu berdasarkan doktrin tertentu dalam negara, masing-masing doktrin itu menjadi alasan klaim atas suatu wilayah misalnya Jerman merasa berhak atas Rhineland karena wilayah itu dihuni oleh bangsa Jerman.
b.      Politik agresi militer di Italia berdasarkan doktrin Italia Irredenta, politik agresi militer Jerman berdasaran doktrin Libensraum, dan politik agresi militer Jepang berdasarkan doktrin Hakko-Ichi-U.
c.       Politik agresi militer erat kaitannya dengan upaya menguasai wilayah yang kaya akan bahan mentah industri termasuk industri mesin perang.
d.      Politik agresi militer terlaksana dalam serangan Italia ke Afrika Utara dan Ethiopia, serangan Jerman ke Rhineland dan Austria, dan serangan Jepang ke Manchuria dan Cina.
B.       Penyebab Langsung Perang Dunia II
  1. Serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 september 1939, mengawali pertempuran di Front Eropa dan Afrika Utara.
  2. Serangan Jepang terhadap pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii, pada tanggal 7 Desember, dan mengawali pertempuran di front pasifik.






















BAB III
PROSES TERJADINYA PERANG DUNIA  II

Sejak tahun 1931 negara-negara di dunia memulai terancam kembali dengan terulangnya perang dunia. Hal ini disebabkan negara-negara fasis mulai melancarkan agresi militer terhadap negara-negara yang diincarnya. Jepang menyerbu Manchuria tahun 1931. Italia menyerbu Abessynia tahun 1935. Selanjutnya, pada tahun 1936 Jerman mengirim pasukanke tepi sungai Rhein yang berarti melanggar perjanjian Versailles. Kemudian Jepang menyerbu Cina Utara tahun 1937. Jerman dengan berani memasuki Austria dan menggabungkan negara itu sejak tahun 1938. Pada tahun yang sama, Jerman menduduki wilayah Sudeten. Setahun kemudian, Italia melakukan invasi ke Albania, dan Jerman menyerbu Cekoslovakia, Memel, dan Polandia. Peristiwa penyerbuan Jerman ke Polandia merupakan awal pecahnya Perang Dunia II. Awal terjadnya perang dunia II yakni karena adanya:
A.    Serbuan Ke Polandia Dan Finlandia
Hitler memulai perang dunia. Jerman melakukan seranan kilat ke Polandia pada tanggal 1 september 1939. Jerman mengerahkan pasukan sebanyak 1.700.000 tentara, didukung dengan banyak pesawat tempur yang modern dan senjata berat yang modern pada masa itu. Dalam sekejap Polandia dikuasi, hingga Rusia merasa tidak aman lagi sehingga pada tanggal 17 September Rusia menyerbu Polandia dari arah timur. Kedua pasukan tersebut akhirnya bertemu di dekat Brest-Litovk dua hari setelah serbuan Rusia. Setelah itu pada akhirnya Polandia menyerah pada tanggal 27 September 1939. Sejumlah pemimpin Polandia akhirnya melarikan diri ke London. Inggris dan Perancis yang menyatakan perang dengan Jerman pada 3 September 1939 tidak berhasil menolong Polandia dengan kekalahannya yang begitu cepat. Kemudian wilayah Polandia dibagi dua untuk Jerman dan Rusia, kemudian Rusia mengarahkan perhatiannya ke Firlandia namun Firlandia menolak dan akhirnya terjadi perang kedua negara tersebut (Adi Susilo, 2010: hal.112 - 113).
B.     Penyerbuan Ke Denmark Dan Norwegia
Pada tanggal 17 Februari 1940 angkata Laut Inggris memasuki Norwegia dalam hal ingin menyelamatkan 229 angkatan perang yang disekap oleh Jerman di kapal Altmark. Tindakan AL tersebut diprotes oleh Norwegia. Namun, kemudian baik Inggris maupun Perancis menjelaskan bahwa perairan Norwegia telah dijadikan basis angkatan Jerman. Sehingga alhasil Norwegia tidak dapat memprotes tindakan Inggris. Setelah itu Jerman melakukan penyerangan terhadap perairan Norwegia. Dalam waktu yang singkat pasukan Jerman menyerbu Denmark tanpa perlawanan apapun dan pada akhirnya Norwegia menyerah (Adi Susilo, 2010: hal.113).
C.    Jatuhnya Belanda, Belgia Dan Prancis
Pada bulan okober 1939, jadi sebulan setelah PD II terlaksana, pucuk pimpinan tentara Jerman sudah mempunyai rencana untuk menyerang sekutu di Eropa Barat. Menurut rencana itu, puluhan divisi akan menyerang dalam garis-garis yang pararel, dengan sayap kanannya sebagai tulang punggung ofensif besar- besaran ini. Rencana Hitler ditunjang oleh jendral – jendral (Ojong, 2003: hal. 24).
Tanpa adanya suatu pengumuman apa-apa pasukan Jerman kemudian menyerbu Belanda, Belgia, Luxemburg yang terjadi tanggal 10 Mei 1940. Pada hari selanjutnya, pasukan Inggris dan Perancis mengirimkan pasukannya ke Belgia untuk membantu pasukan negeri itu melawan Jerman namun pada akhirnya kekalahanpun harus diterima oleh Belgia. Pada awal Juni 1940, pasukan Jerman sudah memasuki Luxemburg bersiap untuk menyerbu ke Perancis lewat kota Sedan maka, Italia menyatakan kasiapannya juga untuk menyerbu Perancis sehingga serangan terhadap Perancis melalui jalur barat dan timur. Namun pada akhirnya Perancis jatuh ketangan Jerman. Tidak seluruh wilayah Perancis dapat dimiliki oleh Jerman, sebagian yang tidak dimiliki oleh Jerman membentuk pemerintahan sendiri di bawah Charles de Gaule yang sistem pemerintahannya kemudian diasingkan di London (Adi Susilo, 2010: hal.113 - 114).
Kejatuhan Perancis yang membuktikan kekuasaan mesin militer Nazi, memperkuat keyakinan tersebut. Ketika saat musim panas, 1940 serangan udara terhadap Inggris dimulai (United States Information: hal 169).
D.    Pertempuran Jerman – Inggris
Setelah tadi Perancis yang hanya tinggal sebagian kekuasaannya saja, maka Jerman mengalihkan perhatiannya untuk merebut Inggris. Berbagai gencatan senjata maupun serangan dilakukan oleh Jerman baik itu pagi siang maupun malam. Industri di Inggris juga mulai banyak dihancurkan oleh Jerman. Hasilnyapun banyak korban jiwa yang berjatuhan dan banyak juga orang-orang yang terluka, namun Inggris tidak tinggal diam, Inggrispun pada akhirnya meminta bantuan terhadap Amrika Serikat untuk mempertahankan diri dari serangan Jerman. Inggris menandatangani perjanjian dengan AS dan akhirnya AS mengirimkan bantuan dalam bidang ekonomi dan militer serta mengirimkan 50 kapal untuk pertahanan diri yang tidak kalah saing dengan Jerman, sehingga pada akhirnya Inggris tetap bisa mempertahankan diri dari serangan Jerman karena bantuan dari AS yang membuat Inggris bangkit kembali.
E.     Perang Jerman – Rusia Juni 1941 Desember 1944
Pada awalnya Jerman dan Rusia adalah kedua negara yang sangat akrab namun akhirnya karna mereka keduanya licik timbullah pertikaian yang menyebabkan Jerman menyerang Rusia. Namun Rusia tidak tinggal diam, Ia pun meminta bantuan kepada Inggris dan Amerika Serikat untuk pertahanannya. Jerman menganggap bahwa Rusia akan mudah dikalahkan namun ternyata tidak semudah itu karna bahwa Rusia lebih tangguh dan mengadakan serangan balik terhadap Jerman dengan modal dukungan dari Inggris dan AS. Amerika pun ikut membombardir kota-kota Industri di Jerman dan akhirnya Jerman mengalami kemerosotan sehingga Jerman kemudian mengalah kepada Sekutu dan Rusia pun tetap bertahan.
F.     Perang Di Afrika 1940 – 1943
Perang di Afrika tepatnya terjadi di Afrika Utara dimana Italia ingin menyerang Perancis dan Inggris namun pada kenyataannya Perancis dan Inggris dapat mengalahkan Italia berkat bantuan dari AS. Pada saat itu Jerman tidak terima mahwa Italia dikalahkan oleh Perancis dan Inggris dan kemudian Jerman membantu dengan melakukan serbuan di Libia, namun dengan adanya bantuan dari AS kemudian Jerman dan Italia dapat dikalahkan oleh Amerika, Inggris dan Perancis dan pada saat itu juga berakhirnya PD II di Afrika.
G.    Serbuan Ke Italia
Dari adanya peristiwa yang menggempur tersebut kemudian AS, Inggris dan Kanada menggempur habis-habisan negara Italia, mereka melakukan bombardir di Italia sehingga kota-kota di Italia seperti Romapun hancur. Dari kemerosotan negara Italia itu akhirnya pemimpin Italia yaitu Musollini juga ikut dipenjara. Setelah ditangkap, Musolini dibawa oleh kaum Partisan kekantor walikota Dongo. Disana kebetulan tiba seorang mayor Jerman yang bernama Kritz dan akhirnya Musolini ditangkap pukul 15.00 (Ojong, 2006: hal. 239 – 240).
H.    Pembebasan Prancis Dan Belgia
Setelah Italia dapat dihancurkan kemudian AS menginginkan agar Perancis dan Belgia dapat dikeluarkan dari pengaruh jajahan Jerman. Serangan dilakukan oleh sekutu terhadap Jerman dikerahkannya sebanyak 2.200.000 tentara, 450.000 kendaraan serta perbekalan 4.000.000 juta ton untuk menyerang Jerman dan hasilnyapun sekutu menyerang Jerman namun disisi Jerman tidak tinggal diam, Jerman juga melakukan serangan kembali terhadap tentara sekutu hingga kekuatan kedua negara tersebut berimbang dan tidak ada yang menang maupun kalah.


I.       Perang Di Jerman
Meskipun pada akhir tahun 1945 pasukan Jerman masih dapat memberikan perlawanan namun tidak ada artinya sama sekali. Kejayaannya pudar hanya tersisa keampuhannya yang tidak lama akan punah. Tidak akan ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan menang perang sebab, sekutu telah mengepung perbatasan negeri iu. Rakyat di Jerman putus asa, Industri, Ekonomi, tentara, politik semua menjadi kacau. Secara serempak pasukan Jerman hancur. Banyak kota-kota telah dikuasai oleh pasukan AS maupun Inggris. Sementara angkatan udara sekutu di bawah pimpinan jendral Henry terus menerus menyerbu kota-kota Jerman dengan bom. Hitler yang putus asa akhirnya melakukan bunuh diri dan disertai menyerahnya pasukan Jerman di Austria dan Italia sebesar 1.000.000 tentara. Dengan demikian PD II di Eropa berakhir.

Comments

Popular posts from this blog

Perkembangan politik dan ekonomi Indonesia awal kemerdekaan (1945-1965)

Kuntowijoyo: Pengantar Ilmu Sejarah (Review)

akhir pemerintahan B.J Habibie