Perkembangan politik dan ekonomi Indonesia awal kemerdekaan (1945-1965)
Perkembangan
politik dan ekonomi Indonesia (1945-1965)
Pada awal kemerdekaan pemerintah
Indonesia menghadapi berbagai permasalahan domestik dalam penerapan kebijakan
perekonomian dan keuangan, diantaranya:
·
Tingginya
inflasi karena masih beredarnya mata uang Jepang secara tak terkendali
·
Kondisi kas
negara yang kosong karena belum dapat ditarik pajak dan bea masuk
·
Status
perdagangan ekspor yang macet karena blokade laut Belanda dan maklumat panglima
AFNEI yang tetap memberlakukan mata uang NICA di wilayah yang diduduki Sekutu.
Untuk menghadapi berbagai permsalahan ekonomi
dan keuangan tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan:
·
Pada 5 Juli
1946 menetapkan peraturan tentang pembentukan Bank Negara Indonesia (BNI’46).
Berdasarkan PP pengganti UU No. 2 tahun 1946, Bank Negara 1946 menjadi bank umum
pertama milik pemerintah RI.
·
Pada 1
Oktober 1946 mengeluarkan UU No. 17 tahun 1946 tentang pemberlakuan ORI yang
diperkuat dengan UU No. 19 tahun 1946 tentang penukaran mata uang Jepang
terhadap ORI
·
Pemerintah
mengeluarkan peraturan tentang kewajiban menabung bagi seluruh penduduk Jawa
dan Madura
·
Pada 15
Desember 1951 pemerintah mengeluarkan UU No. 24 tahun 1951 tentang
nasionalisasi de Javasche Bank N.V. menjadi Bank Indonesia (BI) yang berfungsi
sebagai bank sentral dan bank sirkulasi di Indonesia. UU ini diperkuat dengan
UU No. 11/1953 dan Lembaran Negara No. 40 yang berisi tentang restrukturisasi
tatanan pejabat keuangan dan moneter Indonesia
·
Pada 19
Januari 1947 Pemerintah meresmikan pembentukan Badan Perancang Ekonomi yang
bertugas menyusun rencana pembangunan perekonomian selama dua sampai 3 tahun.
·
Menteri
Urusan Bahan Pangan menggulirkan rencana untuk melakukan swasembada beras
pangan beras yang dikenal dengan Kasimo Plan.
·
Pemerintah
menyusun kebijakan perekonomian Sistem Ekonomi Gerakan Benteng yang digagas
oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo dan diterapkan pada masa Kabinet Natsir.
Program ini dimaksudkan untuk menghidupkan industri-industri kecil sebagai kekuatan
utama ekonomi nasional.
·
Program
Benteng tidak berhasil mencapai tujuannya dilanjutkan dengan kebijakan
Indonesianisasi
Kebijakan ekonomi-keuangan internasional:
·
Pada awal
kemerdekaan permasalahan utama yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam
menerapkan kebijakan ekonomi-keuangan internasional adalah adanya blokade laut
oleh Belanda yang membuat aktivitas ekonomi dan diplomasi internasional menjadi
terhambat.
·
Untuk
mengatasi permasalahan tersebut pemerintah menerapkan strategi diplomasi melalui
jalur politik dan ekonomi
·
Melalui
jalur politik pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada India yang sedang
dilanda bencana kelaparan. Strategi ini memiliki makna politis, yaitu telah menunjukkan kepada
dunia internasional bahwa blokade laut Belanda tidak memiliki implikasi apa-apa
terhadap jalur lalu-lintas pelayaran internasional Indonesia. Selain itu juga
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki strategi yang jitu untuk mendapatkan
dukungan dari India dalam berbagai forum internasional untuk memaksa Belanda
mencabut aksi blokade lautnya terhadap Indonesia.
·
Melalui
jalur ekonomi, pemerintah membuat sebuah kontak dagang langsung dengan negara
asing seperti Singapura, Malaya dan Amerika Serikat
·
Indonesia
mendirikan badan perdagangan Banking and Trading Corporation (BTC)
·
Indonesia
membentuk sebuah lembaga perwakilan dagang di Singapura yang bernama Indonesia
Office (Indoff) yang bertugas menjalankan diplomasi ekonomi untuk kepentingan
luar negeri Indonesia
·
Dengan
strategi ekonomi ini Indonesia mendapatkan dukungan dari negara-negara patner
dagang untuk mencabut blokade laut Belanda dengan alasan kelancaran kepentingan
ekonomi dan perdagangan mereka
Kebijakan Birokrasi Pemerintahan:
·
Hal pertama
yang dilakukan oleh pemerintah pada awal kemerdekaan di bidang birokrasi adalah
membentuk sistem birokrasi Indonesia agar dapat menjalankan good govermance.
·
Maka pada 18
Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang yang pertama dan menghasilkan kesepakatan:
1.
Menetapkan
dan mengesahkan UUD RI 1945 (UUD 1945) yang berisi 37 pasal.
2.
Memilih dan
mengangkat Soekarno sebagai Presiden RI dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
RI
3.
Membentuk
Komite Nasional Indonesia (MPR & DPR) untuk membantu tugas Presiden.
3.
·
Pada
keesokan harinya, 19 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang yang kedua dan
berhasil membentuk 12 departemen dan 4 menteri negara tanpa portofolio sebagai
badan eksekutif, serta membagi wilayah administratif pemerintahan menjadi 8
propinsi beserta gubernurnya.
·
Kebijakan
lainnya adalah dikeluarkannya maklumat pada 16 Oktober 1945 yang menetapkan
bahwa KNIP memiliki kewenangan eksekutif dan legislatif, serta memiliki hak
menyusun GBHN
·
Pemerintah
kemudian mengeluarkan Maklumat Politik 3 November 1945 tentang pembentukan
partai-partai politik di Indonesia.
Perkembangan situasi politik dan kenegaraan
Indonesia di awal kemerdekaan:
·
Perkembangan
politik Indonesia pada awal kemerdekaan sangat dipengaruhi oleh pembentukan
KNIP dan dikeluarkannya Maklumat Politik 3 Nopember 1945
·
Dikeluarkannya
Maklumat Politik 3 Nopember 1945 mendorong munculnya partai-partai politik
dengan berbagai ideologi yang mempunyai arah dan metode pergerakan yang berbeda-beda.
·
Partai
politik berhaluan nasionalis: PNI, SRI dan GRI
·
Partai
politik berhaluan agama: Masyumi, NU, Parkindo dan PKRI.
·
Partai
politik berhaluan sosial-komunis: PKI, Permai, PBI, PSI, PRS dan PRJ.
·
4 januari
1946 ibu kota negara untuk sementara waktu dipindah ke Yogyakarta karena
Jakarta rawan teror dan intimidasi pihak asing. Yogyakarta dipilih karena
terdapat markas besar tentara pasukan Laskar Hizbullah Sabilillah dan Laskar
Mataram pimpinan Sri Sultan HB IX yang siap tempur bila keadaan genting. Selain
itu Yogyakarta juga memiliki letak strategis untuk perjuangan diplomasi dan
bersenjata.
·
Tugas KNIP
adalah membantu dan menjadi pengawas kinerja Presiden dalam melaksanakan tugas
pemerintahan dan mempunyai wewenang memberikan usulan kebijakan kepada
Presiden.
·
KNID
bertugas membantu dan mengawasi jalannya kinerja pemerintahan di tataran yang
lebih rendah dari presiden seperti gubernur dan bupati.
"Big changes are happening! Get trusted political news, interviews with figures, and sharp analysis of the latest information policies. For more complete information, visit our website here https://pilpres2024wrd.wordpress.com/
ReplyDelete