perang dingin

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Makna dan Konsep Teori Tentang Perang Dingin Menurut Beberapa ahli
Di kalangan para ahli terdapat perdebatan dan perbedaan pandangan tentang makna dan kapan awal perang dingin terjadi. Perbedaan pandangan dari para ahli mengenai perang dingin terletak pada perbedaan tekanan saja, yaitu dari segi mana yang lebih ditekan. Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu perang dingin, kita lebih dahulu mengerti apa itu perang. Perang adalah sebuah aksi fisik antara dua kelompok atau lebih untuk melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan. Menurut Clausewitz adalah konflik kepentingan yang harus dibayar dengan darah sebab menggunakan senjata, hal ini berbeda dengan konflik-konflik biasa.
 Rumusan Clausewitz tentang perang sangat berbeda dengan pengertian perang dingin, dimana konflik senjata secara langsung tidak ada. Menurut seorang ideolog Uni Soviet yang bernama Zhdanov berpendapat bahwa  perang dingin adalah perang ideologi antara kubu komunis melawan kubu kapitalis. Sedangkan padangan Zhdanov tidak jauh berbeda dengan pandangan Derek Heater yang dalam bukunya The Cold War menulis sebagai berikut : perang dingin adalah pertarungan ideologis antara kubu komunis dan kubu demokratis antara Uni Soviet dan USA. Selain itu juga ada pandangan menutut Bernard Baruch yang menjelaskan bahwa perang dingin merupakan konflik kekuatan dan ideologi pasca PD II antara dunia komunis dan dunia demokratis. Yang dimaksud kekuatan menurut Bernard Baruch adalah kemampuan militer, ekonomi, budaya, politik dan sistem sosial. Tokoh lain yang mencoba merumuskan perang dingin sebagi perang sitem social-ekonom, perang urat syraf, perang psikologis, diplomasi, propaganda terror, sabotase, dan ancaman senjata modern.
Dari bebera papendapat para ahli di atas dapat disimpulkan adalah perang tanpa konflik senjata secara langsung tetapi suatu konflik yang mengunakan berbagai cara intimidasi, propaganda: ideology, system social, ekonomi, politik dan budaya dibawah ancaman senjata pemusnah masal.

B.     Penyebab dan Bentuk Dari Perang Dingin
1.      Penyebab Perang Dingin
a.       Konflik Ideologi
para ahli umunya memang sepakat bahwa benih perang dingin adalah soal konflik ideologi yang dipicu oleh konferensi Yalta dan Postdam yang menyimpang dari kesepakatan semula karena perbedaan tafsir yang dilatar belakangi oleh perbedaan ideologi. Perbedaan pandangan antara Uni Soviet dan USA dalam Konferensi Posdam tersebut dianggap sebagai kunci asal mula Perang Dingin. Isi perbedaan tersebut : Pada Konferensi pasca perang di Postdam (Juli 1945), perbedaan yang berlangsung lama mengenai Eropa Timur, akhirnya muncul kembal lebih jelas, Presiden USA, Harry S. Truman, memiliki kebijaksanaan berbeda dengan pendahulunya. Dia menginginkan diselenggarakannya pemilu yang bebas di seluruh negara-negara di Eropa Timur. Stalin menolak usulan tersebut dengan mengatakan “Sebuah pemerintahan yang dipilih secara bebas di Eropa Timur akan membentuk pemerintahan anti Uni Soviet dan kami tidak akan mengizinkannya.”
-       Stalin percaya bahwa hanya negara-negara komunis yang dapat menjadi sekutu sejati bagi Uni Soviet Oleh karena itu, Stalin khawatir bahwa pemilu yang bebas akan menghasilkan pemerintahan yang bermusuhan dengan USSR di perbatasan sebelah barat.
-          Jawaban USA terhadap konsep keamanan Stalin, yang tampaknya berlebihan, mulai terlihat Agen-agen rahasia Stalin diseluruh dunia memanaskan situasi dengan mengungkapkan pentingnya “perjuangan ideologi melwan imperialisme kapitalis.” Partai Komunis besar dan terorganisasi dengan baik di Italia dan Prancis mengungkapkan rencana Amerika Serikat untuk mengambil alih Eropa dan dengan agresif menentang pemerintahan mereka melalui cara-cara kekerasan dan pemogokan. Uni Soviet juga melakukan tekanan terhadap Iran dan Turki yang terlalu pro Amerika. Perang sipil yang disponsori USA juga terjadi di Yunani dan Cina. Sejak musim semi 1947, di mata Amerika, Uni Soviet telah berusaha mengeskpor komunisme dan melakukan kegiatan sebversi ke negara-negara Eropa Barat.

b.      Konflik Super Power antara USSR vs USA
Dimana Amerika ingin menyeberluaskan paham liberal. Amerika sebagai blok barat mempunyai cara untuk memperkuat pertahanan yaitu dengan mendirikan North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang Anggotanya terdiri atas Inggris, Irlandia, Islandia, Norwegia, Denmark, Belgia, Belanda, Luxemburg, Prancis, Portugal dan Kanada serta Amerika Serikat.
Sedangakan dari Uni Soviet juga berusaha menyebarkan pengaruh kepada negara-negara syang merdeka dengan cara membentuk organisasi komunis internasional untuk menyeberluaskan pengaruh ideologi komunis. Uni Soviet juga tidak kalah saing ia juga mendirikan pakta pertahanan yaitu pakta warsa yang anggotanya terdiri dari atas Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia dan Rumania. Dengan adanya pakta petahanan, kedua pemimpin blok militer berlomba-lomba saling mengembangkan senjata, memata-matai dan mempertahankan pegaruhnya bersama sekutunya masing-masing yang sengaja ditujukan untuk menghadapi ancaman NATO.
Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur. Amerika dituduh menjalankan politik imperialis untuk mempengaruhi dunia sementara Uni Soviet dianggap melakukan perluasan hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi komunisme.
Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga muncullah persaingan senjata di antara kedua belah pihak. Masing-masing pihak saling diliputi oleh suasana Perang Dingin yang bahkan mengarah pada terjadinya Perang Dunia II.Perang Dingin (Cold War) adalah ketegangan yang secara politis tampak saling bermusuhan karena adanya persaingan kepentingan. Perang Dingin dimulai setelahberakhirnya Perang Dunia II sejak pembagian Jerman menjadi 2 wilayah, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Pembagian Jerman menjadi 2 diikuti dengan pembagian kota Berlin menjadi Berlin Barat yang dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis sedangkan Berlin Timur dikusai oleh Uni Soviet tepatnya saat terjadi Konfrensi Yalta (Februari 1945).
Dalam waktu singkat (1945-1948) Uni Soviet berhasil membentuk pemerintahan komunis di Bulgaria, Rumania, Hongaria, Polandia, dan Chekoslowakia. Karena perkembangan pengaruh Uni Soviet sangat cepat dan pertumbuhannya pesat maka Amerika merasa perlu membendung berkembangnya gerakan komunis. Hingga akhirnya Amerika menyusun strategi politik Containment Policy yang bertujuan mencegah berkembangnya pengaruh suatu negara atau suatu sistem politik dari pihak lawan. Strategi politik tersebut dikembangkan melalui pemberian bantuan ekonomi dan militer seperti Marshall Plan dan Doctrine Truman yaitu bantuan berupa keuangan, militer, dan penasehat militer kepada Yunani dan Turki guna menghadapi gerilyawan komunis. Tujuannya untuk mempertahankan Yunani dan Turki dari peneterasi komunis dan menghambat jalur Uni Soviet menuju ke selatan yang akan mengancam negara-negara Barat. Sebab jika salah satu negara jatuh maka negara tetangga lainnya juga akan jatuh sehingga semua negara akan jatuh ke dalam pengaruh komunis. Uni Soviet berusaha menyaingi dengan membuatMolotov Plan dengan tujuan untuk menata kembali perekonomian negara-negara Eropa Timur dan badan kerja sama ekonomi Comicon (Cominteren Economic). Konflik ideologi tersebut berkembang sampai di Asia.

c.       Konflik ekonomi : Liberal-kapitalis Vs Sosialis Komunis
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II memiliki paham/ ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.
Keinginan untuk Berkuasa AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan cara-cara yang baru. AS sebagai negara kreditor besar membantu negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjaman modal untuk pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh sosialis komunis. Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis komunis. Uni Soviet yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.

d.        Konflik Wilayah untuk Asia (Perang Korea)
Perang dingin di wilayah Asia Timur khususnya korea memuncak ketika terjadinya perang di semenanjung Korea yang berlangsng selama kurang lebih 3 tahun. Dalam sidang CFM bulan Desember 1945 di Moskow sepakati oleh UK, USA, USSR, dan Prc bahwa Jendral Douglas MaArthur ditunjuk sebagai komandan tertinggi di Jepang. USSR, Inggris dan China ikut serta dalam mengontrol negara tersebut. Para menlu yang tergabung dalam CFM juga sepakatbahwa USA dan USSR akan membentuk komisi penyatuan kembali Korea yang diperintah dengan status “trusteeship” oleh empat besar sampai Korea dapat memerintah sendiri.
Pergejolaka di Korea ini sebenarnya berawal dengan pertentangan tentang Manchuria dan kota Mukden tahun 1946 ketika USSR mengambil alih tambang-tambang dan pabrik-pabrik di Manchuria. Cina Nsionalis yang didukung oleh USA dan USSR. Dan ini menjadiikan masalah Korea semakin terkatung-katung karena kedua negara adi daya tidak dapat bekerja sama lagi. USA membawa soal Korea ke PBB yang memutuskan untuk mengadakan pemilu di Korea pada akhir Maret 1948 di bawah komisi pengawasan PBB. Sebagai syarat pemilu, tentara kedua adi daya haruss meninggalakan zona pendudukannya. USA memang meninggalakan zona pendudukannya, sementara USSR kendati meninggalkan zona kedudukannya telah membuat pasukan komunis di Korea Utara bahkan sudah sempat membentuk pmerintahan komunis di bawah pimpinan Kim II Sung. Pemilu akhirnya gagal diadakan seluruh Korea dan USA membentuk pemerintahan di Korsel di bawah pimpinan Syngman Rhee serta mengadakan pemilu di Korsel bulan Mei 1950. Dalam pemilu ini partai Sygman Rhee kalah sehingga situasi Korsel tidak menentu sebab para pemimpin oposisi mulai ditangkapi.
Stalin sadar bahwa USA sedang sibuk di Eropa dan kurang perhatian di Asia Timur maka ketika situasi Korea Selatan tidak menentukan setelah pemilu, dia menyetujui rencana Kim II sung untuk menyatukan Korea.  Stalin mendukung rencana Kim II sung dengan dua alasan yang pertama, Uni Soviet gusar terhadap persetujuan Jepang-USA pada bulan mei 1950, yang intinya menyatakan bahwa Jepang setelah merdeka akan tetap mempunyai ikatan dan kerjasama ekonomi serta militer secara khusus dengan USA. Hal ini merupakam ancaman potensial bagi USSR. Yang kedua, Stalin gusar dengan model revolusi China pimpinan Mao Zedong yang mengandalkan kekuatan para petani (bertentangan dengan teori Marx bahwa kekuatan di tangan buruh industri), yang dapat ditiru oleh negara-negar asia lain. Bila revolusi komunis meniru model China maka USSR tidak mempunyai pendukung di Asia. Sasaran Stalin Jelas, yaitu menghambat pengaruh USA di timur, mengkomuniksan Korea serta mengurangi pengaruh China komunis (RRC). Maka ketika Korea Selatan menolak usulan penyatuan lewat pemilu, Korea Utara melintasi garis batas (sementara) 38 LU pada tanggal 25 Juni 1950. Sejak saat itu pecahlah perang korea yang berlangsung melibatan RRC dan USA, tetapi Uni Soviet tidak secara langsung terlibat.
Presiden Truman memerintahkan AL dab AU USA membantu Korsel menghadapi korea utara pada tanggal 27 Juni 1950, di samping menyampaikan nota protes pada stalin agar mengkang Kim Sung II. Stalin menjawab nota tersebut dengan mengatakan bahwa perang Korea adalah urusan bangsa korea, maka bangsa lain tidak usah campur tangan. Dengan nota seperti itu stalin sebenarnya memperingati USA agar tidak campur tangan di Korea, sebaliknya dia sendiri sebenarnya menyetujui penyerbuan tersebut. Perang korea semakin memburuk, kendati Dewan Keaman PBB sudah mengadakan sidang tanggal 25 Juni 1950 yang mengeluarkan resolusi bahwa Korea Utara sebagai agreesor oleh sebab itu harus egera menarik pasukan Korea Selatan. Namun Korea utara tidak menghiraukan, maka USA sekali lagi mendesak DK PBB untuk membentuk pasukan PBB untuk membantu Korsel (27 Juni 1950). Pbb akhirnya membentuk pasukan gabungan (7 Juli 1950) yang dipimpin oleh jendral MacArthur. Pasukan yang menghimpun pasukan dari 45 negra anggota ini sebagian besar terdiri dari pasuka USA, oleh sebab itu Staln mengecam keras kendati tidak berani melancarkan veto dalam sidang DK PBB.
Bulan September 1950 bmerupakan titik balik karena tentara Korut terpukul mundur sampai ke belakang garis 38 LU. Antara presiden Truman dan MacArtur berbeda pendapat, sang Jendral ingin menyapu bersih paqsukan Korut dan mengejarnya sampai habis, sedangkan sang presiden mengatakan tidak boleh memasuki wilayah Utara, sebat RRC sudah mengancam akan membantu Korut bila negri tersebut diserbu oleh negara imperalis. Sementara presiden dan panglimanya bertengkar soal kelanjutan perang korea, RRc pada tanggal 26 November 1950 telah mengirim ribuan pasukannya masuk Korut untuk menghadapi pasukan PBB.
Di satu pihak Mac Artur ingin memperluas perang dengan menyerang kota-kota pantai RCC tetapi di pihak lan Truman melarangnya, sebab ia hanya ingin menyerang RRC sejauh memaksa negri itu untuk berunding, namun RRC dan Korut tetap saja tidak mau berundin. Pertentangan Truman dan panglimanya berakhir dengan pemecatgan Mac Arthur yang digantikan oleh Jendral Matew B.Ridgway.
Mattew Ridgway merubah tujuan perang Korea, yaiu bukan mengalahkan tetapi memaksa Korut dan RRc untuk mau berunding. Usaha ini akhirnya berhasil ketika kedua belah pihak sepakat menandatangani persetujuan gencatan senjata di desa kecil Panunjong pada tanggal 27 Juni 1953. Namun setelah persetujuan gencatan senjata tersebut, sampai hari ini belum tercapai perjanjian perdamaian atas Korea, mereka yang bersengketa tetap dalam satus berperang. Itulah sebabnya perang dingin masih beranjut di semenanjung ini.

2.      Bentuk-bentuk perang dingin
a.      Bidang ekonomi
Amerika Serikat memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan negara peminjam pada Amerika. Berikut ini bantuan-bantuan ekonomi yang diberikan AS.
·         Marshall Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat. Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini diakhiri pada tahun 1951. Dengan Marshall Plan maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya.
·         Doctrine Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan Turki dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan Uni Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan komunis dalam negeri.
·         Mutual Security Act (MSA) diberikan kepada negara-negara Asia dengan tujuan membantu CIA memerangi komunis dan Uni Soviet.Sementara itu, untuk mengimbangi kekuatan AS, Uni Soviet juga memberikan bantuan kepada negara-negara komunis di Eropa Timur dengan nama Molotov Plan..
b.      Bidang politik
AS mencoba mengadakan kerja sama politik militer dengan negara-negara lain melalui beberapa nama berikut:
§  NATO (North Atlantic Treaty Organization)
NATO merupakan pakta persekutuan Atlantik Utara yang me-nyatukan AS dengan negara-negara Eropa Barat, di antaranya Inggris, Prancis, Jerman Barat, Italia, Belgia, Belanda, Luksemburg, Irlandia, dan Denmark. NATO bertujuan untuk membendung pengaruh perluasan komunis di Eropa Barat dan Atlantik Utara serta peningkatan kerja sama. Dalam NATO terdapat kerja sama militer dan saling membantu apabila mendapat serangan dari blok komunis. Ibukota NATO berada di Brussels (Belgia).
§  CENTO (Central Nation Treaty Organization)
CENTO merupakan kerja sama militer AS dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Didirikan pada tahun 1955 dengan anggota Turki, Pakistan, dan Iran
§  SEATO (South East Treaty Organization)
SEATO merupakan kerja sama AS dengan negara-negara di kawasan Asia. Didirikan pada tahun 1954 berpusat di Bangkok dengan anggota AS, Inggris, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Australia.
§  ANZUS (Australia, New Zealand, United States)
ANZUS merupakan pertahanan di wilayah Australia dan Oceania. Didirikan pada tahun 1951 dengan anggota Selandia Baru, Amerika, dan Australia. Untuk menandingi kekuatan AS dan Sekutunya, Uni Soviet mengadakan kerja sama yang disebut Pakta Warsawa. ANZUS menyatukan negara-negara berpaham komunis di bawah pengaruh Uni Soviet seperti Polandia, Rumania, Bulgaria, Cekoslovakia, Cina, dan Jerman Timur. Pakta Warwasa ini berpusat di Warsawa, Polandia.
c.       Bidang militer
Persaingan di bidang militer ditunjukkan dalam bentuk pembangunan pangkalan-pangkalan nuklir dan perlombaan pembangunan persenjataan, pesawat, dan pemberian bantuan senjata pada negara-negara sekutunya. AS merancang sistem militer yang kemudian dikenal dengan sebutan perang bintang dengan membentuk pangkalan udara NASA. Di samping itu, mereka juga membuat badan-badan intelijen yang ditugasi untuk  melakukan berbagai pengintaian, infiltrasi, maupun sabotase di berbagai negara. AS dengan agen rahasianya yang dikenal dengan CIA sering terlibat dalam berbagai konflik di negara-negara berkembang, bersaing dengan Uni Soviet yang membentuk KGB
d.      Teknologi
Gengsi persaingan juga ditunjukkan dalam bidang teknologi. Uni Sovyet berusaha melakukan eksplorasi di angkasa luar dengan menciptakan pesawat-pesawat ulang alik antara lain Sputnik dengan astronotnya Yuri Gagarin yang berhasil mengitari bumi pertama kalinya. AS tidak mau ketinggalan dengan menciptakan Apollo, Discovery, dan Vanguard. Apollo 11 berhasil mencapai bulan untuk pertama kalinya dengan astronotnya, Neil Armstrong dan Edwin Aldrin pada tahun 1962.

C.    Dampak Dari Terjadinya Perang Dingin Bagi Dunia dan Indonesia
1.      Dampak perang dingin bagi dunia
a.       Bidang Politik
Amerika Serikat berusaha menjadikan negara-negara yang sedang berkembang menjadi negara demokrasi agar hak asasi manusia dapat dijamin. Bagi negara-negara yang sebelumnya kalah seperti Jerman dan Jepang berkembang pula kapitalisme selain demokrasi. Negara-negara tersebut dapat sehaluan dengan AS dan merupakan negara pengaruhnya. Uni Soviet dengan paham sosialis-kominunis mendengungkan pembangunan negara dengan Rencana Lima Tahun. Cara tersebut dilakukan dengan ditaktor bukan liberal. Bagi negara satelit (dibawah pengaruh) Uni Soviet yang melakukan penyimpangan akan ditindak keras oleh US seperti contohnya Polandia dan Hongaria. Demi kepentingan politik, ekonomi, dan militer kedua negara adikuasa tersebut menjalankan politik pecah belah sehingga beberapa negara menjadi terpecah seperti Korea, Vietnam, dan Jerman.
b.      Bidang Ekonomi
AS sebagai negara kreditor terbesar memberikan pinjaman atau bantuan ekonomi kepada negara-negara yang sedang berkembang berupa Marshall Plan. AS juga memberikan bantuan ”Grants in Aid” yaitu bantuan ekonomi dengan kewajiban mengembalikan berupa dollar atau dengan membeli barang-barang Amerika Serikat. Bagi negara-negara di Asia Presiden Truman mengeluarkan “The Four Points Program for the Economic Development in Asia” berupa teknik dalam wujud perlengkapan-perlengkapan ekonomis atau bantuan kredit yang berasal dari sektor swasta di Amerika Serikat yang disalurkan oleh pemerintah kepada negara-negara yang sedang berkembang.
Dengan adanya perang dingin ini maka berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan antara Eropa Timur dan Eropa Barat tidak dapat terjalin. Kegiatan tersebut terhambat karena negara-negara Eropa merasa kawatir jika suatu saat wilayahnya akan dijadikan sasaran adu kekuatan oleh kedua negara adikuasa tersebut. Dampaknya perekonomian antara blok barat (negara-negara Eropa Barat) dan blok timur (negara-negara Eropa Timur) tidak seimbang dimana negara-negara blok barat jauh lebih maju daripada blok timur
c.       Bidang Militer
Perebutan pengaruh antara AS dan US dalam pakta pertahanan. Negara-negara barat membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO) tahun 1949 sebagai suatu organisasi pertahanan. Bila salah satu anggotanya diserang maka dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Awalnya bermarkas di Paris tetapi kemudian Perancis keluar karena mengganggap NATO didominasi oleh AS dan markasnya berpindah di Brussel. Hubungan Perancis dengan Uni Soviet dan RRC jauh lebih baik jika dibandingkan hubungan dengan negara Barat lainnya meskipun Perancis tidak menjadi anggota Blok Timur.
Di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) athun 1954 atas dasar South East Asia Collective Defence Treaty. Anggota utamanya adalah negara-negara barat sementara negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia justru tidak ikut serta. Pakta pertahanan tersebut ditujukan terhadap komunis di Asia Tenggara khususnya di Vietnam. SEATO bubar pada tahun 1975.
Sementara Uni Soviet dengan negara-negara blok Timur membentuk Pakta Warsawa (1955) atas dasar “Pact of Mutuaal Assistance and Unified Command”. Di Asia Tenggara Uni Soviet memberikan bantuan peralatan militer dan teknisi kepada Vietnam yang akhirnya dapat mendesak Amerika Serikat keluar dari negara tersebut(1975).

2.      Dampak perang dingin bagi Indonesia
§  Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-sosialisme pada masa Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru berkembang liberalisme-kapitalisme.
§  Pada masa akhir dua kepemimpinan di atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi. dalam hal ini pemerintah melakukan beberapa cara seperti melakukan pertemuan di Tokyo, perundingan Indonesia dengan Paris Club, Indonesia menjalin hubungan dengan IGGI atau CGI, Indonesia bergabung dengan World bank, Indonesia keluar dari IMF


















BAB III
PENUTUP
Perang menurut Clausewitz adalah konflik kepentingan yang harus dibayar dengan darah sebab menggunakan senjata, hal ini berbeda dengan konflik-konflik biasa. Sedangkan perang dingin adalah perang tanpa konflik senjata secara langsung tetapi suatu konflik yang mengunakan berbagai cara intimidasi, propaganda: ideology, system social, ekonomi, politik dan budaya dibawah ancaman senjata pemusnah masal.
Penyebab-penyebab terjadinya perang dingin antara lain, konflik ideologi, konflik super power antara USSR vs USA, Konflik ekonomi : Liberal-kapitalis Vs Sosialis Komunis, dan konflik wilayah untuk Asia (Perang Korea).



[2]SutarjoAdisusilo, ModulKapitaSelektaPerangDingin, Comecon Dan DesintegrasiPolandia- Yugoslavia, UnversitasSanataDharma :Yogjakarta, hlm.1.
[3]Ibid.,hlm.2.

Comments

Popular posts from this blog

Perkembangan politik dan ekonomi Indonesia awal kemerdekaan (1945-1965)

Kuntowijoyo: Pengantar Ilmu Sejarah (Review)

akhir pemerintahan B.J Habibie